Kamis, 27 Januari 2011

♥♥♥

   Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa salah satu kelompok yang dinaungi oleh Allah disaat tidak ada naungan kecuali naungan Allah adalah orang yang ketika mengingat Allah mengalirlah air matanya. Orang yang ketika mengingat dan menyebut nama Allah, merasa risau Allah akan menjauhinya, merasa risau Allah akan memutus cintanya, merasa risau Allah akan kecewa kepadanya, merasa risau jika Allah tidak ingin dekat dengannya, risau tidak dicintai Allah, ia selalu berharap diampuni oleh Allah, berharap dicintai Allah, berharap dipermudah oleh Allah, berharap diperindah oleh Allah, berharap dipersuci oleh Allah, diperluhur oleh Allah, dimuliakan oleh Allah, selalu penuh harapan dan kerisauan, harapan untuk selalu dekat dengan Allah dan risau akan jauh dari Allah, harapan untuk dicintai dan diridhai oleh Allah dan risau akan dimurkaiNya, jiwa yang seperti inilah yang merupakan jiwa yang agung di sisi Allah, dimuliakan Allah.
♥ 
Kebalikan dari mereka ahli dunia, terdapat ahli akherat yang meyakini akan adanya kematian dan hari kiamat, akan tetapi perbuatannya bertentangan dengan apa yang kelaur dari mulutnya dan tidak mengamalkan apa yang diyakininya tentang hari kiamat. Terlebih dari itu, banyak dari perbuatan yang dilakukan untuk akherat memiliki warna dunia; seperti kita melakukan shalat malam sehingga doa-doa kita bisa dikabulkan atau agar rizki kita bertambah  dan bisa dicintai oleh manusia, sebab diantara tanda-tanda orang yang biasa bangun malam adalah wajahnya akan bersinar dan akan dicintai oleh masyarakat serta rizkinya akan ditambah. Pada hakekatnya kita menjadikan ibadah yang kita lakukan sebagai alat untuk bisa sampai kepada keinginan-keinginan kita, artinya menggunakan ibadah kita untuk sampai kepada dunia. Kita juga ketika menghidupkan malam Lailatul Qadr adalah dalam rangka supaya keinnginan kita bisa dikabulkan. Kita jadikan ibadah di malam itu dengan segala keagungannya, sebagai wasilah untuk bisa mendapat rumah dan hidup senang! Malam Lailatu Qadr jangan kita samakan nilainya dengan sebuah rumah; ini menunjukan bahwa kita menggunakan perkara akherat untuk masalah duniawi. Dengan kata lain, kita meyakini bahwa yang hakiki adalah dunia dan dunia adalah tunai (balasan langsung) dan jangan sampai kita kehilangannya. Sementara para wali Tuhan menganggap bahwa akheratlah yang tunai.




Minggu, 23 Januari 2011

Buku : Wanita Yang Dirindukan Surga ♥♥♥

Buku : Wanita Yang Dirindukan Surga

Category:Books
Genre: Religion & Spirituality
Author:Dr Mushthafa Murad
Judul buku: Wanita Yang Dirindukan Surga
Penulis: Dr Mushthafa Murad
Penerjemah: Muhammad Aniq, Lc
Penerbit: Senayan Abadi Cetakan: I, September 2005


Wanita Pencari Surga

Surga adalah cahaya yang berkilau, aroma wangi yang membuai, istana yang berdiri kokoh, baju, kerudung, dan kebun-kebun rindang yang meneduhkan dan buahnya mudah dipetik. Kalau mau jujur, setiap wanita Muslimah pasti ingin menjadi penghuni surga. Bahkan, lebih dari itu, mereka berharap menjadi wanita yang dirindukan surga.

Seperti apakah wanita yang dirindukan surga itu ? Penulis buku ini menjelaskan dengan gamblang bahwa sesungguhnya wanita yang dirindukan surga adalah wanita yang hatinya selalu bergantung di langit. Bagi wanita pencari surga, hendaknya selalu berpuasa, bangun tengah malam, beribadah, taat, beriman, tobat, bersyukur, sabar, taat kepada Tuhan, taat kepada suami, melaksanakan kewajiban, mendidik anak-anaknya, mengarahkan saudara, menasehati teman, dan menjaga hak tetangga.

Selain itu, berbakti kepada bapak, sayang kepada ibu, selalu introspeksi diri, dan mengawasi jiwa. Mereka harus ingat kesusahannya saat orang-orang bergembira. Mereka harus ingat tangisnya ketika orang-orang tertawa. Penulis juga menegaskan bahwa wanita pencari surga hendaknya mudah tersentuh dan meneteskan air mata, merasa sedih, halus, pendiam, tidak kasar, tidak pelupa, tidak mengumpat, berteriak-teriak, pemarah, pengganggu, berbuat keji, egois, atau suka pamer. "Wanita pencari surga hatinya selalu bergantung di langit dan ruhnya berjalan di surga-surga." (hlm 7)

Untuk menyentuh hati para wanita Muslimah, penulis menyajikan bahasan ringkas namun padat mengenai wanita-wanita mulia yang telah dijamin oleh Allah SWT, akan masuk surga. Para wanita yang mendapat tiket ke surga itu adalah Sarah RA (istri Nabi Ibrahim), Maryam (ibunda Nabi Isa AS), Fatimah binti Muhammad saw (pemimpin para wanita), Siti Khadijah binti Khuwailid (pemimpin wanita umat ini), Aisyah RA (seorang ulama wanita), Hafshah binti Umar RA, Al-Ghumaishaa', Ummu Aiman, Nasibah binti Ka'ab al-Anshariyah (pejuang wanita pertama dalam Islam), dan Atha' bin Abi Rabah. Bagian akhir buku ini menyajikan sifat-sifat bidadari penghuni surga, jumlah bidadari, serta keistimewaan para penhuni surga.

Buku ini amat perlu dibaca oleh setiap Muslimah. Membaca kisah-kisah para wanita yang telah mendapat tiket ke surga, sungguh sangat inspiratif dan akan memberikan dorongan lahir dan batin untuk mengambil teladan dari mereka. Seperti pesan penulis, , "Saudariku, bersabarlah di dunia beberapa jam untuk kebahagiaan bermiliar tahun. Bersabarlah sesaat untuk meraih surga, taman-taman indah, dan segala kemuliaan."



Prev: Buku : Tersenyumlah

Alhamdulillah "LULUS CGP Angkatan 8 Tahap 2"

  Alhamdulillah setelah melalui proses seleksi essay yg selesai pada detik² terakhir deadline...seleksi simulasi simulasi mengajar yang hany...