Engkau bagai
labirin bagiku, begitu sulit didekati sekalipun engkau nyaris kusentuh. Aku
tahu bahwa engkau ada. Aku mengetahuinya karena suaramu membisikiku setiap
hari.
Suaramu
mengirimkan pesan kepada otakku: Bawalah aku ke dalam kehidupan! Hidupkanlah aku
kembali! Aku ingin hidup! Jangan sembunyikan aku. Jangan halangi aku
mendekatimu. Lihatlah air mata ini yang mengalir di pipi karena aku ingin
menjadi realitasmu.
Aku tidak akan
menunda sekalipun satu hari. Mulai hari ini dan seterusnya aku akan
mewujudkanmu dengan sungguh-sungguh. Engkau adalah kegembiraan bagi hatiku.
Halo Mimpi, aku menyambutmu sebagai kenyataan bagiku.