Minggu, 03 Juli 2011

TIGA GOLONGAN MUSLIMIN MENURUT AL - QURAN



ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ ﴿٣٢﴾
Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang berlomba berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.

Dari ayat di atas, dapat kita fahami bahwa Allah SWT memilih Umat Nabi Muhammad SAW menjadi umat yang mewarisi Kitab ini (Quran). Dalam membaca dan mengamalkan Al-Quran, umat ini terbagi menjadi 3 golongan, yaitu (1) zhalimin (orang-orang yang menganiaya diri sendiri); (2) muqtashidin, yaitu golongan pertengahan (3) sabiqin, yaitu golongan yang berlomba dalam kebaikan.

Kelompok I (zhalimin) yaitu orang-orang yang banyak melakukan kesalahan dan dosa, tapi tidak sampai musyrik / kafir, mereka sering menunda-nunda kewajiban; golongan ke dua muqtashidin, yaitu orang-orang yang rajin melaksanakan kewajiban dan menjauhi dosa dan kesalahan, tetapi kadang-kadang melakukan yang makruh, dan sering meninggalkan ibadah-ibadah sunnat, mereka termasuk orang-orang yang soleh; sedangkan kelompok ke 3 (sabiqin) adalah orang-orang yang selalu berusaha dengan sunguh-sungguh dan ikhlas melaksanakan kewajiban ditambah dengan ibadah-ibadah sunat, menjauhi perbuatan yang makruh dan syubhat apalagi yang haram, bahkan mereka meninggalkan sebagian yang halal. Jangankan yang haram, syubhat, dan makruh, yang halal pun, sebagian, mereka tinggalkan. Mereka memiliki iman yang sempurna dan kuat. Sayidina Abu Bakar Ash-Shiddiq dan S. Umar bin Khaththab Ram berkata :



كُنَّا نَدَعُ تِسْعَةَ أَعْشَارِ الْحَلَالِ مَخَافَةً مِنْ الْوُقُوعِ فِي الْحَرَامِ .

Kami (para Shahabat) RA meninggalkan 9/10 dari yang halal karena takut terjerumus pada yang haram. (Para shahabat Rasulullah SAW amalnya kebanyakan wajib dan sunat, sedikit yang halal, tidak ada yang makruh, apalagi yang haram dan syubhat).

Golongan dolimin sering menunda-nunda waktu shalat, kadang-kadang mereka melaksanakan shalat di akhir waktu; muqtashidin, ketika mendengar adzan, segera mereka tinggalkan semua pekerjaan, lalu berwudlu dan shalat berjamaah di mesjid; sedangkan sabiqin, lebih baik lagi, ketika adzan dikumandangkan, mereka sudah berwudlu dan sudah siap melaksanakan shalat berjamaah awal waktu di mesjid.

Dalam berzakat, zhalimin selalu memilih harta yang kurang baik, kadang-kadang tidak berzakat sama sekali; muqtashidin berzakat dengan baik, dengan harta yang baik, sama dengan yang biasa digunakannya, tapi kadang-kadang tidak bershadakoh sunnat; sedangkan sabiqin berzakat lebih sempurna, dan selalu memperhatikan shadaqah sunat. Gol. Sabiqin selalu memilih harta yang mereka cintai, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran:



لَن تَنَالُواْ الْبِرَّ حَتَّى تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَ ﴿٩٢﴾


Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai.

Dalam berpuasa, zhalimin hanya meninggalkan makan, minum, nafsu farji, dan lain-lain yang membatalkan puasa lahiriyahnya saja, sedangkan anggota badannya masih mengerjakan yang dilarang oleh Allah SWT; muqtashidin puasanya bukan hanya lahiriyahnya, seluruh anggota badannya ikut berpuasa, seperti telinga, lisan, mata, tangan, dan kaki dijauhkan dari segala perbuatan dosa; sabiqin puasanya bukan hanya lahiriyahnya saja, ditambah dengan puasa seluruh anggota badan, demikian pula hati dijauhkan dari segala sesuatu selain Allah. Gol- Sabiqin tidak kalah oleh srigala yang bisa tidur dengan mata kiri dan kanan bergantian, salah satunya tidur yang lainnya berjaga-jaga. Hati golongan sabiqin tidak pernah berhenti dari zikir kepada Allah SWT, bahkan waktu tidur pun, matanya tidur, hatinya tetap berzikir.
Jika melakukan dosa/maksiat, dolimin suka menunda - nunda tobat, muqtashidin segera bertobat dengan tobat nashuha, sedangkan sabiqin selalu bertobat bukan karena telah berbuat dosa, tapi untuk menjauhi dosa. Karena itu gol. muqtashidin selalu terpelihara dari dosa.

Di antara orang-orang yang mengaku Kitab sucinya Quran, beragama Islaam, tetapi mereka tidak solat, tidak puasa, tidak pula zakat dan haji. Gol ke-4 ini, tidak disebut pada ayat Quran di atas, lebih jelek dan lebih hina dari pada gol- dolimin. Mereka dihawatirkan mati di luar Islam, tidak membawa iman. Na’udu Billah min dzalik. Pada hari Qiamat Malaikat akan berseru, mempersilakan ahli surga masuk ke dalam surga. Gol-dolimin akan tertahan di mahsyar karena masih menyelesaikan urusan, dihisab dengan hisaban yang berat; Muqtashidin segera bangkit setelah melalui hisaban yang ringan dan sebentar; sedangkan Sabiqin langsung masuk surga tanpa dihisab.

Allahu A’lam Bishshowab.

Alhamdulillah "LULUS CGP Angkatan 8 Tahap 2"

  Alhamdulillah setelah melalui proses seleksi essay yg selesai pada detik² terakhir deadline...seleksi simulasi simulasi mengajar yang hany...